Kelompok Tani Nengayet di Desa Tanjung Nanga, Simbol Pantang Putus Asa dalam Berusaha
Masyarakat Desa Tanjung Nanga, Kecamatan Malinau Selatan
Hulu, Kabupaten Malinau kini memiliki semangat baru dalam mengembangkan sektor
pertanian dengan terbentuknya Kelompok Tani "Nengayet". Nama
"Nengayet" berasal dari bahasa daerah dayak kayan pua’ yang berarti
pantang putus asa dalam berusaha, mencerminkan semangat pantang menyerah para
petani dalam menghadapi berbagai tantangan pertanian di wilayah mereka.
Pembentukan kelompok ini diinisiasi sebagai bagian dari
program pemberdayaan masyarakat oleh dinas terkait, dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan para petani melalui kolaborasi, pelatihan, dan
inovasi di bidang pertanian.
Dengan filosofi pantang menyerah dan kerja keras, kelompok
ini mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dalam setiap kegiatan pertanian,
mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga panen.
Dalam rapat pembentukan, Udau Ahoi terpilih sebagai Ketua
Kelompok Tani Nengayet. Dengan pengalaman dan dedikasinya di bidang pertanian,
Udau Ahoi diharapkan mampu memimpin kelompok ini menuju pengelolaan pertanian
yang lebih maju dan produktif. Bersama Udau, Musa terpilih sebagai Sekretaris
dan Lukas sebagai Bendahara.
"Nama Nengayet tidak hanya sekadar nama, tetapi juga
cerminan dari semangat kami untuk terus berusaha tanpa kenal lelah. Kami
berharap kelompok ini dapat menjadi wadah bagi para petani untuk saling
mendukung dan mengembangkan pertanian desa," kata Udau Ahoi.
Kelompok Tani Nengayet dibentuk dengan visi memperkuat
perekonomian desa melalui pertanian yang lebih terorganisir dan berkelanjutan.
Para petani yang tergabung dalam kelompok ini berharap akan menerima berbagai
pelatihan dan pendampingan teknis dari dinas pertanian, termasuk teknik modern
pengolahan tanah, pembuatan pupuk organik, dan diversifikasi tanaman.
Dengan terbentuknya kepengurusan ini, diharapkan Kelompok Tani Nengayet mampu menjalankan program-program pertanian yang lebih terstruktur dan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan para petani, serta mengoptimalkan potensi pertanian di Desa Tanjung Nanga. Kelompok ini juga diharapkan dapat menjadi penggerak dalam menciptakan ketahanan pangan desa, sekaligus menjaga semangat pantang menyerah yang menjadi landasan berdirinya kelompok ini.